submitted by : Komara Hidayat
sumber
: Arroisi, Abdurrahman K.H.
Konon di
Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh
bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia
bersikeras membantah. "Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar.
Saya tidak melakukan semua itu." "Tetapi saksi-saksi mengatakan
engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa,"
jawab malaikat.
Orang
itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia
tidak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri. Di situ hanya ada dia
sendirian. Makanya ia pun menyanggah, "Manakah saksi-saksi yang kau
maksudkan? Di sini tidak ada siapa kecuali aku dan suaramu." "Inilah
saksi-saksi itu," ujar malaikat.
Tiba-tiba
mata angkat bicara, "Saya yang memandangi." Disusul oleh telinga,
"Saya yang mendengarkan." Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya
yang mencium." Bibir mengaku, "Saya yang merayu." Lidah
menambah, "Saya yang mengisap." Tangan meneruskan, "Saya yang
meraba dan meremas." Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika
ketahuan." "Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan
memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat.
Orang
tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka,
sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam jahanam. Padahal, rasa-rasanya
ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.
Tatkala
ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yang amat
lembut dari selembar bulu matanya: ”Saya pun ingin juga mengangkat sumpah
sebagai saksi."
"Silakan",
kata malaikat. "Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah
malam yang lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang
menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabi pernah berjanji, bahwa
apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya
saja yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman
api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa
ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata
penyesalan."
Konon,
dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut dibebaskan dari neraka
dan diantarkan ke surga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni
surga: "Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk surga karena pertolongan selembar
bulu mata."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar